Terima Kasih Telah Berkunjung............. Mohon Maaf Bila Hasilnya Tidak Bisa Memuaskan Anda, bila ada saran dan kritik mohon di sampaikan melalui Comen setiap posting saya, skali lagi saya ucapkan trimakasih :)

Thursday 8 November 2007

Kerja Tahun/Merdang Merdem

Merdang Merdem atau Kerja
Tahun adalah sebuah perayaan suku
Karo di Kabupaten Karo. Konon
merdang merdem tersebut merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang biasanya dilaksanakan setelah acara
menanam padi di sawah selesai. Perayaan tersebut merupakan bagian
dari ucapan syukur kepada sang Pencipta karena kegiatan menanam
padi telah selesai. Teriring doa agar tanaman padi tersebut
diberkati sehingga bebas dari hama dan
menghasilkan panen yang berlimpah. Momen yang melibatkan seluruh
warga kampung tersebut biasanya juga
dimanfaatkan muda-mudi sebagai ajang mencari jodoh. Setiap acara
merdang merdem biasanya dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron yaitu acara
tari tradisional Karo yang
melibatkan pasangan muda-mudi. Setiap kecamatan di Tanah Karo
merayakan merdang merdem pada bulan yang berbeda. Kecamatan Munte merayakan merdang merdem
pada hari ke-26 beraspati medem kalender Karo yang biasanya jatuh di bulan
juli.

Konon, pesta sekampung tersebut sebegitu meriahnya sehingga lama
perayaannya sampai enam hari dimana setiap hari mempunyai makna yang berbeda.

* Hari pertama, cikor-kor.
Hari tersebut merupakan bagian awal dari persiapan menyambut
merdang merdem yang ditandai dengan kegiatan mencari
kor-kor, sejenis serangga yang biasanya ada di dalam
tanah. Umumnya lokasinya di bawah pepohonan. Pada hari itu semua
penduduk pergi ke ladang untuk mencari
kor-kor untuk dijadikan lauk makanan pada hari itu.

* Hari kedua, cikurung.
Seperti halnya pada hari pertama hari kedua ditandai dengan
kegiatan mencari kurung di ladang atau sawah.
Kurung adalah binatang yang hidup di tanah basah atau
sawah, biasa dijadikan lauk oleh masyarakat Karo.

* Hari ketiga, ndurung.
Hari ketiga ditandai dengan kegiatan mencari nurung,
sebutan untuk ikan, di sawah atau sungai. Pada hari itu penduduk
satu kampung makan dengan lauk ikan. Ikan yang ditangkap biasanya
nurung mas, lele yang biasa disebut sebakut,
kaperas, belut.

* Hari keempat, mantem atau motong.
Hari tersebut adalah sehari menjelang hari perayaan puncak.
Pada hari itu penduduk kampung memotong lembu, kerbau, dan babi
untuk dijadikan lauk.

* Hari kelima, matana.
Matana artinya hari puncak perayaan. Pada hari itu
semua penduduk saling mengunjungi kerabatnya. Setiap kali
berkunjung semua menu yang sudah dikumpulkan semenjak hari
cikor-kor, cikurung, ndurung, dan
mantem dihidangkan. Pada saat tersebut semua penduduk
bergembira. Panen sudah berjalan dengan baik dan kegiatan menanam
padi juga telah selesai dilaksanakan. Pusat perayaan biasanya di
alun-alun atau biasa disebut los, semacam balai tempat perayaan
pesta. Acara disitu dimeriahkan dengan gendang guro-guro aron
dimana muda-mudi yang sudah dihias dengan pakaian adat melakukan
tari tradisional. Perayaan tidak hanya dirayakan oleh penduduk
kampung tetapi juga kerabat dari luar kampung ikut diundang
menambah suasana semakin semarak. Pada hari itu pekerjaan paling
berat adalah makan. Karena setiap kali berkunjung ke rumah kerabat
aturannya wajib makan.

* Hari keenam, nimpa.
Hari itu ditandai dengan kegiatan membuat cimpa,
makanan khas Karo, biasa disebut lepat. Cimpa bahan
dasarnya adalah tepung terigu, gula merah, dan kelapa parut.
Cimpa tesebut biasanya selain untuk hidangan tambahan
setelah makan. Tidak lengkap rasanya merdang merdem tanpa kehadiran
cimpa. Untuk kecamatan lain di Tanah Karo kegiatan
nimpa diganti dengan ngerires yaitu acara membuat
rires yang dalam bahasa indonesia disebut lemang.
Cimpa atau lemang daya tahannya cukup lama, masih baik
untuk dimakan meski sudah dua hari lamanya. Oleh karena itu
cimpa atau rires cocok untuk dijadikan oleh-oleh
bagi tamu ketika pulang.

* Hari ketujuh, rebu.
Hari tersebut merupakan hari terakhir dari serangkaian pesta
enam hari sebelumnya. Pada hari tersebut tidak ada kegiatan yang
dilakukan. Tamu-tamu sudah kembali ke tempat asalnya. Semua
penduduk berdiam di rumah. Acara kunjung-mengunjungi telah selesai.
Pergi ke sawah atau ladang juga dilarang pada hari itu. Seperti
halnya arti rebu itu sendiri yang artinya tidak saling
menegur, hari itu adalah hari penenangan diri setelah selama enam
hari berpesta. Beragam kesan tinggal melekat dalam hati
masing-masing penduduk kampung. Hari besok telah menanti untuk
kembali melakukan aktifitas sebagaimana hari-hari biasanya.

Orang Karo mempunyai nama - nama tangal hari dan bulan serta pembagian waktu, demikian juga nama - nama dari arah mata angin Satu tahun dihitung 12 bulan, dan 1 bulan dihitung 30 hari Adapun nama - nama bulan dan binatang atau benda apa yang bersamaan dengan bulan bersangkutan adalah sebagai berikut:

<> Bulan Sipaka sada merupakan bulan kambing
<> Bulan Sipaka dua merupakan bulan lampu
<> Bulan Sipaka telu merupakan bulan gaya cacing
<> Bulan Sipaka empat merupakan bulan katak
<> Bulan Sipaka lima merupakan bulan arimo harimau
<> Bulan Sipaka enem merupakan bulan kuliki elang
<> Bulan Sipaka Pitu merupakan bulan kayu
<> Bulan Sipaka waluh merupakan bulan tambak kolam
<> Bulan Sipaka siwah merupakan bulan gayo kepiting
<> Bulan Sipaka sepuluh merupakan bulan belobat baluat atau balobat Alat Music Tiup
<> Bulan Sipaka sepuluh sada merupakan bulan batu
<> Bulan Sipaka sepuluh dua merupakan bulan nurung ikan

Nama-nama hari pada suku Karo apabila diperhatikan banyak miripnya dengan kata-kata Sansekerta. Setiap hari dari tanggal itu mempunyai makna atau pengerian tertentu. Oleh karena itu apabila seseorang hendak merencanakan sesuatu, misalnya keberangkatan ke tempat jauh, berperang ke medan laga, memasuki rumah baru dan berbagai kegiatan lainnya. selalu dilihat harinya yang dianggap paling cocok. Disinilah besarnya peranan "guru sibeloh niktik wari" (dukun/orang tua yang pintar melihat hari dan bulan yang baik dan serasi), yang dengan perhitungannya secara seksama, ia menyarankan agar suatu acara yang direncanakan dilakukan pada hari X.

Adapun nama yang 30 dalam satu bulan adalah sebagai berikut :

1. ADITIA adalah hari/wari medalit, mehuli mena, ngumbung, arih-arih (runggu)
2. SUMA adalah hari/wari sidua nahe, manusia ras manuk, wari kurang mehuli, ngkuruk lubang lamehuli, mehuli erburu, niding, ngkawil, njala.
3. NGGARA adalah hari/wari merawa/merampek, mehuli erperang, ngulak, buang sial, erbahan Tambar, erburu, ngerabi, ndapeti mehuli, sinidapeti latahan.
4. BUDAHA adalah hari/wari si empat nahe, wari Page, simehuli nuan-nuan, nama page ku keben, mena merdang tah nuan, kerja-kerja pe mehuli.
5. BERAS PATI adalah hari/wari medalit, wari mehuli erbahan kerja-kerja, majek rumah, mengket rumah, mulai erbinaga, ngelamar dahin, ula pesimbak sora.
6. CUKRA ENEM adalah malam/berngi hari/wari pembukui, wari salang sai, mehuli berkat erlajang, berkat ngepar lawit, ngelamar dahin, ngadap man simbelin, mulai erbinaga. Kerja-kerja nereh-empo, erkata gendang, ngumbung, mena ku juma, nungkuni ate ngena.
7. BELAH NAIK adalah hari/wari pengguntur, wari Raja, adil berkat usur jumpa teman, nangkih, ngelamar dahin, mukul, ngaleng tendi, erpangir enggo seh sura-sura, kerina kerja-kerja simehuli Banci erkata gendang.
8. ADITIA NAIK adalah hari/wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli saja, runggu, erkata gendang, erpangir kulau, erdemu bayu, mengket rumah, purpursage, mulai muka erbinaga/kede, maba nangkih, nukur barang upah tendi.
9. SUMANA SIWAH adalah hari/wari kurang ulina, metenget erkai pe, simehuli erburu, nogeng-nogeng ku darat tah ku lau.
10. NGGARA SEPULUH adalah hari/wari melas, metenget ranan, ula pesimbak sora, awas api, simehuli erbahan tambar, erperang, ngulak, menaken dahin, buang sial, mengket rumah, nereh-empo, erkata gendang, wari merawa. nampeken tulan-tulan.
11. BUDAHA NGADEP adalah hari/wari salang sai, wari mehuli, kerina kerja-kerja mehuli, runggu, ndahi kalimbubu, nereh-empo, muka usaha, ngelamar pendahin, kerja erkata gendang.
12. BERAS PATI TANGKEP adalah hari/wari simehuli, mehuli njumpai simbelin/sierpangkat, ngelamar pendahin, perumah-rumahken, erpangir rimo, kerja-kerja mindo rejeki, nereh-empo, ersembah man Dibata.
13. CUKERA DUDU (LAU) adalah hari/wari mehuli, nereh-empo, nuan galuh lape-lape tendi, ngeluncang, ndahi orang tua/kalimbubu, mengket rumah, erpangir ku lau.
14. BELAH PURNAMA RAYA adalah hari/wari Raja, kerja-kerja mbelin, kerja kalak si erjabaten, erpangir ku lau/nguras, ngeluncang, guro-guro aron, nunggahken lau meciho, naruhken anak ku kalimbubu.
15. TULA adlah hari/wari sial, mekisat kalak kerja-kerja ibas wari si e, simehuli ngerabi, nuan tualah.
16. SUMA CEPIK adalah hari/wari la mehuli, adi lit urak bilangan man bahanen bulung-bulung simalem-Malem, simehuli: erburu, nogeng siding, ngkawil, njala.
17. NGGARA ENGGO TULA adalah hari/wari Mehuli buang sial, erbahan tambar, muro kengalen, erpangir selamsam.
18. BUDAHA GOK adalah hari/wari page mbuah, mulai mutik, mere page, mena nuan, nama page ku keben, mulai muat page i keben, ngerik, numbun page, wari kurang ulina.
19. BERAS PATI adalah hari/wari untuk Menaken rabin, nabah kayu rumah, ngkawil, erbahan sapo juma.
20. CUKRA SI 20 adalah hari/wari Mehuli erbahan tambar, mengket rumah, nampeken tulan-tulan erkata ghendang, mehuli berkat gawah, perumah-rumahken.
21. BELAH TURUN adalah hari/ wari untuk buang sial, ncibali siding, ngekawil, erburu, ngaci.
22. ADITIA TURUN adalah hari/wari erbahan tambar, erpangir kengalen, buang sial, erburu, ngkawil, ngulakken pinakit, turun ku lawit.
23. SUMANA mate adalah hari/wari mehuli erbahan togeng-togengen darat tah i lau, ncibali siding, erburu rubia-rubia.
24. NGGARA SIMBELIN adalah hari/wari mehuli erbahan tambar, erpangir buang sial/pinakit, ertoto man Dibata kerna si mehuli.
25. BUDAHA medem adalah hari/wari sinuan-nuan, nuan-nuan, kujuma, mere page, muti, muat page ku keben, ngerik, berkat erdalan.
26. BERAS PATI MEDEM adalah hari/wari si malem-malem, mere nakan man orang tua, ndahi kalimbubu, kerja nereh empo, erbahan tambar.
27. CUKRANA MATE adalah hari buang sial, erbahan tambar, erburu, engkawil, ngerabi.
28. MATE BULAN Ngulak adalah hari untuk buang sial, nubus semangat, erburu, ngkawil turun ku lawit.
29. DALAN BULAN adalah hari/wari kurang ulina, simehuli tupuk.
30. SAMI SARA adalah hari/wari nutup Kerja, numbuki aron, pupursage, ertoto man Dibata, man nini-nini, nendungi guru.